{[['']]}
Jakarta, Kompas - PT Pupuk Kalimantan Timur memecahkan rekor produksi urea tertinggi sepanjang sejarah berdirinya perusahaan ini. Selama 2009, Pupuk Kaltim telah memproduksi 2.949.750 ton urea dan 1.880.087 ton amoniak.
Pencapaian tersebut disampaikan Direktur Utama Pupuk Kalimantan Timur Hidayat Nyakman pada Pengantongan Urea Akhir Tahun 2009 di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (31/12).
Jumlah produksi urea 2009 hampir menyamai kapasitas desain terpasang Pabrik PKT, yakni 2,98 juta ton. Adapun produksi amoniak melebihi kapasitas, yaitu 1,85 juta ton.
Produksi pupuk NPK tercatat 119.641 ton dan pupuk organik 7.955 ton.
Adapun untuk pemasaran, Hidayat menjelaskan, sepanjang 2009 PKT telah memasarkan 2,87 juta ton urea. Sebanyak 2,1 juta ton di antaranya untuk pasar urea bersubsidi dalam negeri, sedangkan untuk sektor perkebunan 555.000 ton dan industri 208.000 ton.
”Sepanjang tahun 2009 juga nyaris tidak terjadi gejolak atau kelangkaan pupuk di wilayah tanggung jawab distribusi PKT. Hal ini, antara lain, berkat penerapan sistem Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok yang cukup berhasil sehingga pupuk bersubsidi hanya disalurkan ke mereka yang berhak menerima. Mencegah penyelewengan dalam distribusi pupuk bersubsidi,” ujar Hidayat.
Tahun 2009, PKT juga membuat sejumlah proyek dan pengembangan, antara lain, proyek pembangunan boiler batu bara yang pemancangan tiang perdananya telah dilaksanakan. Proyek desalinasi dengan sistem reverse osmosis serta proyek pengembangan kelapa sawit.
PKT membentuk perusahaan patungan dengan PTPN XIII mengelola perkebunan kelapa sawit di Kutai Timur. PKT juga membangun pabrik NPK Fuse Granulation berkapasitas 2 x 100.000 ton dan mempersiapkan pembangunan Kaltim-5.
Di bidang keuangan, tahun 2009 PKT meraih laba Rp 667 miliar (un-audited, sebelum pajak) serta memperoleh peringkat AAA berdasarkan penilaian kinerja dari BPKP dan akuntan independen.
Bulan Oktober 2009, PKT menerbitkan obligasi dengan mencatat pembelian kupon total Rp 791 miliar. (*/OSA)
Posting Komentar