{[['']]}
YOGYAKARTA, KOMPAS - Produk pertanian unggulan dari sejumlah kabupaten dipamerkan dalam ajang Pekan Raya Tani Nasional. Acara yang berlangsung di Yogyakarta, 15-17 Oktober ini, bertujuan mempertemukan produsen dengan konsumen secara langsung.
Ketua Asosiasi Pasar Tani (Aspartan) DI Yogyakarta Agung Gunawan menuturkan, acara Pekan Raya Tani Nasional (PRTN) diikuti Aspartan dari 16 provinsi. ”Selain itu, tujuh provinsi lain yang belum memiliki Aspartan juga menjadi peserta pameran,” katanya, Jumat (15/10).Lewat pameran produk itu, produsen diharapkan bertemu dan bernegosiasi langsung dengan para pembeli. Panitia mengundang empat kelompok pedagang besar untuk datang.
Potong rantai
Pertemuan antara produsen pertanian dan pedagang besar, kata Agung, akan memotong rantai penjualan hasil panen petani. Dengan begitu, petani diharapkan bisa mendapat penghasilan lebih baik. ”Dari kegiatan semacam ini petani tidak bisa mengharap ada transaksi besar di lokasi. Namun, mereka punya kesempatan membangun jaringan pemasaran,” ujarnya.
Produk unggulan yang ditampilkan tiap daerah berupa buah- buahan, beras, dan sayur-mayur. Selain itu, ada juga produk makanan dan minuman olahan.
Dari Lampung ada keripik pisang dan keripik jagung. Dari Malang, Jawa Timur, ada apel hingga minuman rosela kemasan. Dari Papua ada dodol matoa.
Seorang peserta PRTN dari DIY, Jawaldi, menuturkan, dalam acara ini, ia membawa aneka buah, mulai dari melon, pepaya, jambu, hingga pisang. ”Buah-buahan ini berasal dari lahan petani di DIY dan beberapa kabupaten di Jawa Tengah. Kami menjadi sahabat petani buah dengan membantu pemasarannya. Pembeli kami antara lain perusahaan besar yang menjual buah segar di supermarket,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian DIY Nanang Suwandi mengatakan, kegiatan pasar tani di DIY telah berjalan selama dua tahun. Pasar ini memakai sistem pasar berpindah dengan lokasi di pusat-pusat keramaian. Pasar tani digelar setiap dua minggu sekali oleh Aspartan DIY. ”Kami ingin mengangkat konsep pasar ini ke tingkat nasional lewat PRTN,” katanya. (ARA)
Posting Komentar