Info Terbaru :
Home » » Petani Terlambat Tanam Padi

Petani Terlambat Tanam Padi

{[['']]}

Banyumas, Kompas - Hujan yang tidak juga turun dua minggu terakhir sebagai dampak Badai Laurence di sekitar Benua Australia menyebabkan petani di Banyumas, Jawa Tengah, terlambat tanam padi. Petani kesulitan memperoleh air karena pasokan air irigasi tidak memadai sehingga tidak dapat menjangkau beberapa areal sawah yang berada di hilir saluran irigasi.

Petani di Desa Sokawera, Kecamatan Patikraja, mulai menggunakan pompa untuk menyalurkan air dari sungai ke areal sawah mereka. Persemaian benih padi yang ditanam sejak awal bulan Desember pun tumbuh tidak sehat. Menurut Natsir (50), salah seorang petani, benih- benih yang tidak sehat tersebut nanti akan kurang baik untuk ditanam meskipun rata-rata sudah memasuki usia 18 sampai 20 hari.

”Karena sekarang hujan belum turun, benih itu belum kami tanam karena tak ada air,” katanya, Senin (21/12).

Seharusnya, menurut Wartam (52), petani lainnya, masa tanam sudah dilakukan sejak dua minggu lalu. Namun, karena hujan tidak juga turun, petani baru melaksanakan pengolahan tanah dan penyemaian benih.

Bahkan, sampai sepekan ke depan pun, Wartam mengaku tak memiliki keyakinan kondisi cuaca akan membaik. ”Melihat cuaca sekarang sepertinya sampai seminggu lagi masih belum ada hujan,” katanya.

Petani di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, juga melakukan hal yang sama. Mereka berupaya mengairi penyemaian benih dengan air dari sungai. Mereka menyedot air sungai menggunakan mesin disel. Hal ini seperti dilakukan Muntakho, petani asal Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, yang menyedot air dari Sungai Sileng dengan menggunakan mesin disel.

”Benih padi jenis IR 64 idealnya ditanam saat berusia 21 hari. Namun, karena tidak ada hujan, saya terpaksa menunda menanam benih yang sekarang berusia 34 hari,” katanya.

Badai Laurence

Menurut pengamat cuaca Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Cilacap, Mas Pujiono, kondisi cuaca panas di sekitar wilayah pesisir selatan Jawa Tengah yang terjadi sejak 11 hari belakangan ini masih dipengaruhi oleh Badai Laurence yang muncul di sekitar barat daya Australia. Badai itu diperkirakan akan mereda sekitar tiga sampai lima hari mendatang.

”Badai Laurence ini menyebabkan pembentukan awan hujan tersedot ke arah pusat badai sehingga kawasan sekitar Jateng selatan tidak hujan dan cenderung panas,” katanya.

”Petani sebaiknya menahan diri dulu tidak menanam padi sampai kondisi cuaca membaik,” katanya. (MDN/EGI)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Produksi Pertanian | Produksi Pertanian | Produksi Pertanian
Copyright © 2011. Produksi Pertanian - All Rights Reserved
Template Created by Produksi Pertanian Published by Produksi Pertanian
Proudly powered by Produksi Pertanian