Info Terbaru :
Terbaru

Kementerian Pertanian Ingin Merubah 500.000 Hektar Pekarangan Menjadi Areal Lahan Tanaman Pangan

Pemerintah menyiapkan langkah memanfaatkan 500.000 hektar lahan pekarangan masyarakat guna memperkuat ketahanan pangan nasional dan mempercepat diversifikasi pangan. Pemanfaatan pekarangan itu juga dapat mendorong terciptanya ekonomi produktif dan menekan belanja pangan masyarakat.Menteri Pertanian Suswono menyampaikan itu, Sabtu (9/4), seusai mengunjungi kawasan percontohan pemanfaatan lahan pekarangan di Dusun Jelok, Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.Model pemanfaatan lahan pekarangan di Dusun Jelok melibatkan 65 rumah tangga. Namanya kawasan rumah pangan lestari.
{[['']]}

TNI Ternyata Ikut Peduli Soal Ketahanan Pangan Nasional

Apa hubungan militer dengan ketahanan pangan? Secara langsung memang tidak ada. Namun, seseorang bisa membela negerinya jika perutnya terisi. Karena itu, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat merasa perlu untuk terlibat dalam urusan ketahanan pangan itu.Dan, TNI AD menggandeng Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk mendorong swasembada pangan sebagai bagian dari strategi membangun ketahanan nasional. Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI George Toisutta di Jakarta hari Jumat (8/4) menjelaskan, TNI AD bersinergi dengan HKTI untuk mendampingi petani serta memanfaatkan lahan m
{[['']]}

Sulawesi Tenggara Menambah Pasokan 12.700 Ton Beras

Akibat menipisnya stok, Bulog Sulawesi Tenggara harus mendatangkan pasokan beras sebanyak 12.700 ton dari sejumlah daerah pada bulan ini. Stok itu diperlukan untuk memenuhi program beras buat rakyat miskin atau raskin, serta kebutuhan cadangan daerah.”Saat ini stok beras di Bulog mencapai 4.150 ton. Padahal, kebutuhan untuk distribusi raskin saja 3.900 ton per bulan. Karena itu, kami harus mendatangkan beras tambahan,” kata Kepala Divisi Regional Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) Bambang Napitupulu, Jumat (8/4).Ia mengatakan, beras harus didatangkan dari daerah lain di Indonesia, terutam
{[['']]}

Harga Kopi Lampung Merosot

Produktivitas tanaman kopi di Lampung Barat menjelang musim panen raya pada Mei mendatang merosot hingga 40 persen. Kelembaban tinggi yang dipicu tingginya curah hujan mengakibatkan tanaman sulit berbuah, dan munculnya penyakit tanaman.Teguh Setioso, Wakil Manajer Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Kopi Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Barat (Lambar), Sabtu (9/4), mengatakan, turunnya produktivitas kopi saat ini tidak terlepas dari buruknya cuaca sepanjang akhir tahun lalu.”Di saat tanaman kopi mulai berbunga, hujan terus-menerus datang sehingga bunga-bunga rontok, gagal berbua
{[['']]}

Nasib Para Petani Kubis di Kota Batu Malang Jawa Timur

Malapetala kini menimpa para petani kubis yang ada di Kota Batu, Jawa Timur. Hampir semua petani mengeluhkan harga kubis anjlok. Tragisnya lagi, anjloknya harga tepat terjadi saat masa panen raya.Tekanan jiwa akibat masalah itu salah satunya diungkapkan Supeno (45), seorang petani kubis asal Desa Sumberbrantas, Kota Batu. Ia memilih untuk "membunuh" tanaman yang telah dirawatnya sekian lama. "Kami tak bisa berbuat apa-apa melihat harga kubis yang anjlok. Semua panen kubis milik saya, saya beri obat herbisida (zat pembunuh tanaman)," kata Supeno, Minggu (10/4/2011), saat ditemui di lahannya.Su
{[['']]}

Hama Ulat Bulu Akan Sampai ke Malang Dalam Waktu Dekat

Walaupun Kabupaten Malang, Jawa Timur, belum terserang ulat bulu seperti yang terjadi di Kabupaten Probolinggo dan daerah lainnya di Jawa Timur, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Malang sejak dini sudah melakukan antisipasi agar jika ada serangan ulat bulu, bisa langsung teratasi.Bentuk antisipasi yang dilakukan adalah dengan menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT). "Apa yang kami lakukan itu atas instruski Gubernur Jawa Timur Soekarwo," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malang Purwanto, dihubungi melalui telepon, Minggu (10/4/2011).Menurut Purwanto, penerapan sistem PHT akan lebi
{[['']]}

Untuk Menanggulangi Hama Ulat Bulu, Sampel Ulat Dikirim ke LIPI Untuk Diteliti

Sejumlah akademisi Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej) mengirim sampel ulat bulu ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta.Dosen Fakultas Pertanian Unej, Hari Purnomo, Minggu (10/4/2011), mengatakan, tim ahli dari Faperta Unej menemukan dua spesies ulat bulu di sejumlah kebun mangga di Probolinggo."Dugaan kami bahwa ulat bulu di Probolinggo berasal dari genus Arctonis sp (ngengat bersayap dengan warna pucat) dan Lymantria sp (ngengat bersayap dengan warna coklat bergaris)," tutur ahli serangga di bidang pertanian itu.Sebanyak lima dosen Jur
{[['']]}

Penyebab Populasi Hama Ulat Bulu Terus Meningkat , Serta Cara Penanggulangannya

Perubahan iklim terutama temperatur lingkungan ikut mempengaruhi populasi ulat bulu, karena temperatur yang meningkat dapat mempercepat siklus hidup ulat itu, kata pakar hama dan penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Suputa. "Meningkatnya populasi ulat bulu juga disebabkan semakin berkurangnya musuh alami, seperti burung, parasitoid, dan predator lain," katanya dalam diskusi Fenomena Wabah Hama Ulat Bulu di Jawa Timur, di Yogyakarta, Kamis.Menurut dia, akibat tingginya populasi, serangan ulat bulu di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, semakin memprihatinkan.
{[['']]}

Cara Baru Membudidayakan Jamur dengan Media Kapas

Empat pekerja sibuk membolak-balik limbah kapas di lahan kosong di samping kantor Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (28/3). Lahan itu berada di Desa Bulakamba, Kecamatan Bulakamba. Satu di antara mereka menaburkan bekatul, di atas tumpukan limbah kapas.
{[['']]}

Hama Ulat Bulu Meluas, Bagaimana Cara Mengatasinya?

PROBOLINGGO – Pertumbuhan ulat bulu yang sangat cepat diperkirakan bakal menjalar ke sejumlah daerah lain di sekitar Kabupaten Probolinggo. Ini disebabkan fase perubahan cuaca yang masih akan berlangsung dalam satu atau dua bulan mendatang. Saat ini,Dinas Pertanian Probolinggo mencatat ulat bulu telah menyebar di 60 desa pada delapan kecamatan.Kedelapan kecamatan itu Leces, Tegalsiwalan, Bantaran, Sumberasih, Wonomerto, Dringu, Banyuanyar,dan Tongas.Menurut Arif Kurniadi,Kasi Penanggulangan Hama Disperta Kabupaten Probolinggo, untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran ulat bulu, Disperta teru
{[['']]}

Desakan Menolak "Golden Rice"

Kontroversi soal produk pertanian transgenik terus berlanjut, sejumlah lembaga swadaya masyarakat menolak rencana pemerintah memasukkan produk tanaman pangan transgenik karena dapat mengesampingkan biodiversitas atau keanekaragaman hayati. Termasuk di antaranya jenis padi golden rice dengan kandungan selain karbohidrat, juga beta karoten, yang mengesampingkan penyediaan beta karoten dari tanaman sayur dan buah-buahan. ”Padi transgenik golden rice itu problem orang yang mencari pasar,” kata Direktur Eksekutif Institute of Global Justice Indah Suksmaningsih di Jakarta, Jumat (1/4). Jenis padi g
{[['']]}

Mekanisasi Pertanian Saat Ini Masih Terganjal Masalah Sosial

Mekanisasi pertanian mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemanenan, hingga pengolahan hasil pertanian belum bisa dijalankan secara optimal karena ada hambatan sosial. Padahal, mekanisasi dapat menekan biaya produksi petani hingga 25 persen. Menurut Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian pada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Astu Unadi, Jumat (1/4) di Jakarta, hingga saat ini mekanisasi pertanian baru bisa berjalan setengahnya, terutama mekanisasi dalam hal pengolahan lahan dan pengolahan hasil pertanian. Pemrosesan padi dari gabah menjadi
{[['']]}
 
Support : Produksi Pertanian | Produksi Pertanian | Produksi Pertanian
Copyright © 2011. Produksi Pertanian - All Rights Reserved
Template Created by Produksi Pertanian Published by Produksi Pertanian
Proudly powered by Produksi Pertanian