{[['']]}
PROGO, KOMPAS - Para petani cabai keriting merah yang menggarap lahan pasir di kawasan pesisir selatan Kulon Progo untung besar. Musim panen kali ini harga tertinggi cabai keriting merah sempat menembus angka Rp 25.500 per kilogram.
Ketua Asosiasi Pasar Tani Kulon Progo Sudiro menuturkan, harga cabai panen kali ini membuat petani bahagia. Selama lima belas kali panen, petani di Desa Garongan, Panjatan, Kulon Progo, mendapat harga jual Rp 10.300 per kg hingga Rp 25.500 per kg."Harga di pasar lelang berubah setiap hari, tetapi sejak dua minggu terakhir harga jual berada di atas Rp 20.000 per kg. Puncaknya kemarin mencapai Rp 25.500 per kg," ujarnya, Rabu (23/6).
Tingginya harga jual cabai saat ini memperbesar omzet di pasar lelang. Setiap malam, omzet penjualan cabai di lima kelompok petani Desa Garongan menembus angka Rp 1 miliar.
Padahal, selain di wilayah Desa Garongan, petani di wilayah Pantai Glagah hingga Bugel juga mulai memanen cabai.
Saat ini di wilayah pesisir selatan Kulon Progo terdapat setidaknya 21 titik pelelangan cabai. Pada masa panen raya, lelang cabai berlangsung setiap malam. Pembelinya berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Tengah hingga Jakarta.
Titik impas
Menurut Sudiro, setiap petani cabai sebenarnya mencapai titik impas jika harga jual cabai pada kisaran Rp 3.500 per kg. Tingginya harga jual cabai saat ini sangat menguntungkan mereka.
"Ini rezeki dari Tuhan. Petani sudah disusahkan terus oleh pemerintah, sekarang harga cabai milik petani pesisir malah jadi tinggi," ujarnya.
Salah satu petani cabai, Mujiran, menuturkan, pertanian di pesisir selatan Kulon progo telah cukup menjamin kehidupan warga. Dengan harga jual cabai yang mencapai Rp 24.000 per kg saat ini, petani bisa menyejahterakan dirinya sendiri.
Selain itu, setiap musim panen tiba petani di wilayah pesisir juga membuka peluang kerja bagi ratusan warga dari wilayah lain di Kulon Progo. Mereka bekerja sebagai buruh petik cabai dengan upah Rp 25.000-Rp 30.000 per orang per hari.
"Pertanian adalah penopang perekonomian masyarakat di pesisir Kulon Progo. Dengan kondisi sekarang negara tidak perlu memikirkan kehidupan rakyat di wilayah pesisir," kata Mujiran.
Meski sejahtera, para petani masih gelisah seiring rencana pemda menjadikan lahan tanam mereka sebagai tambang pasir besi. (ARA) Grafis: Dicky Sumber: BPS Kulon Progo, 2009 Produksi Cabai Besar Kulon Progo (dalam ton)
Posting Komentar